Setiap kali bulan Agustus menjelang, dada Kakek Sabar selalu dipenuhi perasaan yang meluap-luap. Bulan kemerdekaan bangsa ini selalu saja sanggup membuat getar-getar kebanggaan dihatinya.
Ya … kakek Sabar adalah salah satu pelaku sejarah. Beliau ikut berperan serta dalam merebut kemerdekaan bangsa ini.
Mungkin yang ada dalam fikiran anda adalah … Kakek Sabar adalah orang yang dengan gagah berani mengangkat bambu runcing melawan penjajah. Boleh jadi cerita yang terajut didalam kepala anda adalah … ah pasti kakek Sabar ini dulunya adalah seorang pemuda gagah berani, berikat kepala merah putih, berjuang di garis depan … serta berteriak lantang … Merdekaaaa !!!
Jika hal itu yang anda fikirkan … anda semua salah besar …
Kakek Sabar dulu tidak berjuang dengan cara seperti yang digambarkan dalam film-film dokumenter itu … tidak pula seperti cerita heroik di buku-buku biografi para pahlawan perebut kemerdekaan yang berperang melawan musuh … Wajahnya pun sepertinya tidak akan pernah anda temui dalam dokumentasi wartawan perang di Arsip nasional.
Kakek Sabar dulunya hanyalah seorang petugas dapur umum, yang bertugas untuk memasak makanan para Pemuda Indonesia yang maju perang. Kakek Sabar dulu membantu para Ibu-ibu dan remaja putri menyiapkan makanan di garis belakang … Kakek Sabar dulunya adalah pemuda belia yang bekerja serabutan disana. Ada banyak pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh para Ibu-ibu dan remaja putri dikerjakan oleh Kakek Sabar. Mengangkat air dari sumber air yang jauh … mencari daun pisang untuk membungkus makanan … mencari bahan-bahan makanan yang akan dimasak … memanjat pohon kelapa untuk bahan membuat santan … membersihkan peralatan masak … mencari kayu bakar atau mempersiapkan tungku untuk memasak. Pendek kata seluruh pekerjaan kasar dia lakukan di dapur umum tersebut.
Peran Kakek Sabar ini tentu saja … sering kali luput dari pembicaraan orang. Dan sudah barang tentu perannya ini sungguh kalah jauh pamornya dibandingkan dengan Pemuda-pemuda lain yang gagah berani maju berperang mengangkat senjata … Jangan harap … peran kakek Sabar ini bisa ditulis besar-besar mentereng di buku-buku sejarah.
Namun …
Bagi anak-cucunya … Kakek Sabar ini adalah tetap seorang pahlawan yang membanggakan. Pahlawan dengan caranya sendiri. Cara yang dia bisa … yang dilakukannya dengan sepernuh hati tanpa mengharap balas jasa … tanpa mengharap bintang tersemat di dada
Seberapapun kecil peran itu … Kakek Sabar tetap mempunyai andil dalam merebut kemerdekaan bangsa ini. Walaupun (sekali lagi) mungkin luput dari perhatian orang.
—
Saya yakin … di Indonesia ini ada banyak Kakek Sabar- Kakek Sabar yang lainnya.
Untuk Kakek Sabar-Kakek Sabar yang lain … Terimalah salam hormat kami.
—
Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Cermin Blogger Bakti Pertiwi yang diselenggarakan oleh Trio Nia, Lidya, Abdul Cholik.
Pada kata Nia – dipasang link : http://alqoernia.blogspot.com/
Pada kata Lidya-dipasang link : http://www.fitrian.net/
Pada kata Abdul Cholik-dipasang link : http://abdulcholik.com/
Sponsored By :
- http://www.kios108.com/
- http://halobalita.fitrian.net/
- http://topcardiotrainer.com/
- http://littleostore.com/
Link to full article
Không có nhận xét nào:
Đăng nhận xét